SINOPSIS TEATER SENAPATI “KASIDAH CINTA SANG SAHABAT”

SINOPSIS TEATER SENAPATI

“KASIDAH CINTA SANG SAHABAT”

Oleh: Neziala Elsa Raudhina 

                Cerita tersebut bermula pada awal penyebaran islam pada zaman jahiliyah di kalangan bangsa Arab. Saat itu, bangsa Arab banyak yang memeluk agama islam, dan keimanan mereka terhadap Allah dan Rasul-Nya begitu besar sehingga meskipun beberapa orang di salah satu kaum (Abu Zahal) membujuk mereka untuk memeluk kepercayaan mereka, menganggap bahwa Latta  dan Uzza (berhala) yang patut untuk di sembah. Kaum Muslimin tetap dengan keteguhannya untuk percaya bahwa tiada yang patut untuk disembah selain Allah yang Maha Esa.

                Suatu hari, seorang penduduk Arab yang bernama Yassir bersama istrinya di datangi oleh komplotan Abu Zahal. Mereka mendesak Yassir untuk mengikuti dan bersekutu dengan kaum mereka untuk menyembah Latta dan Uzza yang dianggap sebagai kepercayaan nenek moyang bangsa Arab saat itu. Namun Yassir tetap mempertahankan keyakinannya dan tidak akan pernah memeluk kepercayaan yang dipercayai mereka. Kaum Abu Zahal terus memaksa hingga di akhir, Yassir tewas di tangan mereka dengan keagungan nama tuhan, Allah Azza Wa Zalla.

                Setelah Yassir terkapar tanpa nyawa, mereka langsung menyeret istri Yassir, merekapun sama memperlakukan istri Yassir sebagaimana ia memaksa dan mendesak Yassir untuk mempercayai kepercayaan mereka, yaitu menyembah berhala. Dan begitupun istri Yassir, ia tetap tidak mau mengikuti mereka meski di iming-imingi dengan harta dan kesenangan yang mereka agung-agungkan. Mereka mencambuk tubuhnya dan istri Yassir-pun tetap tidak berubah dengan pendiriannya. Merekapun akhirnya membunuh istri Yassir dengan pedang. Istri Yassirpun ambruk di atas mayat suaminya.

                Kemudian anak Yassir yang bernama Amar bin Yassir-pun di desak utnuk memeluk kepercayaan yang mereka anut, awalnya Amar tidak mau Karena ia-pun yakin bahwa Allah-lah yang patut untuk disembah. Namun mereka mengancam Amar, jika ia tidak menyatakan percaya terhadap Latta dan Uzza, maka iapun akan di bunuh sama halnya dengan kedua orang tua mereka yang telah ambruk tak berdaya di hadapannya. Akhirnya pun Amar memutuskan, dengan jeritan hati yang tak menentu antara keyakinan kepada Allah dan ketakutan ancaman mereka yang akan hendak membunuhnya. Amar murtad dari agma islam dan dari keyakinan kepada Allah SWT.

                Setiap hari merekapun terus menghasut dan mengancam bangsa Arab untuk mengikuti mereka. Sebagaimana mereka memperlakukan keluarga Yassir, merekapun memperlakukan keluarga Bilal bin Rabah, yang selalu setia terhadap Nabi Muhammad SAW. Karena kesetiaannya terhadap Rasul, ia pun mati ditangan komplotan Abu Zahal dengan di timbun batu di atas tubuhnya.

                Bangsa Arab saat itu di guncang oleh ketakutan, dan sebagian para wanita bangsa Arab-pun membicarakan hal itu dengan penuh ketakutan dan kekhawatiran. Dan tiba-tiba Hamzah Asadullah (singa Allah) datang menghampiri kerumunan wanita bangsa Arab. Dan hal itu membuat Hamzah penasaran, ada apa sebenarnya?. Awalnya para wanita itu tidak mau membuka mulut memberitahukan mengenai apa yang terjadi karena mungkin ketakutan mereka akan di bunuh seperti yang menimpa keluarga Yassir dan Bilal, namun setelah di desak akhirnya mereka-pun mebicarakannya, bahwa komplotan Abu Zahal telah membuat penduduk Arab untuk murtad dari agama islam. Hamzah-pun marah di buatnya dan ingin segera menyerang kaum Abu Zahal.

                Suatu ketika Hamzah mendatangi perkumpulan Abu Zahal dan ia menuangkan  rasa kekesalannya pada mereka atas perilakunya yang menyerang penduduk Arab waktu itu. Terjadilah peperangan kecil di antara mereka saat keduanya bersilat lidah dan tak bisa membendung kekesalan. Dan pihak Abu Zahal mengalami kekalahan, yaitu Abu Zahal, paman dan saudara-saudaranya mati terbunuh. Hal tersebut membuat Hindun semakin marah pada Hamzah. Sehingga Hindun mencari cara untuk membalas dendam terhadap Hamzah.

                Suatu ketika ia bertemu dengan seorang budak yang haus akan kekayaan dan kemerdekaan dirinya yaitu Wahsyi. Hindun membujuknya dengan mengiming-imingi harta kekayaan dan kemerdekaannya dari seorang budak. Awalnya Wahsyi tidak menerima tawaran tersebut untuk membunuh Hamzah di medan perang ke dua. Namun lama kelamaan Wahsyi pun menyanggupinya untuk membunuh Hamzah. Dan Hamzahpun mati di tangan pembunuh bayaran itu.

                Dengan demikian Hindun merasakan kepuasan yang mendalam ketika Hamzah mati tergeletak tak berdaya. Begitulah kisah cinta para sahabat. Kesetiaan dan kecintaan mereka terhadap Allah SWT dan Rasulullah, di buktikan dengan nyawa.